- Back to Home »
- Artikel IT »
- Museum Peragaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Posted by : Unknown
Sunday, 25 August 2013
A. Selayang Pandang
Bagi
wisatawan yang berkunjung ke kawasan obj
ek wisata TMII, sempatkanlah
berkunjung ke Museum Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Museum
yang bertempat di area TMII ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 20 April 1991 dan menempati tanah seluas 41.300 meter persegi.
Museum ini memang sengaja dibangun untuk menggugah kesadaran dan
menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap peranan Iptek, serta memberi
gambaran tentang hasil pengembangan Iptek dalam kehidupan modern.
Selain dikenal dengan nama resmi Museum Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, museum
ini juga dikenal dengan nama atau sebutan yang berbeda-beda, yaitu
Museum Iptek dan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PPIPTEK). Di antara nama-nama tersebut, museum ini lebih populer
dengan sebutan Museum Iptek.
Gagasan
pendirian Museum Iptek merupakan kelanjutan dari pembangunan Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) yang berada di
Serpong, Tangerang pada tahun 1978. Namun, gagasan pendirian pusat
penelitian tersebut dalam perjalanannya urung dilaksanakan. Melalui
surat keputusan Menristek nomor 15/M/Kp/IX/1984, dibentuklah sebuah
panitia kerja yang bertugas melakukan pengkajian ulang menyangkut
konsep pembentukan PUSPIPTEK tersebut. Setelah beberapa lama,
kepanitiaan ini akhirnya merekomendasikan pembentukan Pusat Peragaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK). Karena keuangan negara pada
saat itu tidak memungkinkan, maka realisasi pendirian PPIPTEK akhirnya
dilakukan secara bertahap. Pada tahun 1987, usaha pengenalan PPIPTEK
kepada masyarakat luas akhirnya diadakan melalui penyelenggaraan
pameran fisika dan matematika yang bekerja sama dengan Pemerintah
Perancis di Gedung Pengelolaan TMII. Pameran tersebut dibuka oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan, dan Asisten
Menteri Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Didin S. Sasatrapraja.
Pada
tahun 1988 sampai dengan tahun 1990 juga digelar peragaan bidang IPA
di Istana Anak-anak Indonesia TMII sebagai hasil kerjasama dengan
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP Jakarta.
Setelah diadakannya rangkaian kegiatan tersebut, maka pada tanggal 20
April 1991 diresmikanlah gedung sementara PPIPTEK seluas 1.000 meter
persegi oleh Presiden Soeharto yang berlokasi di kawasan TMII. Dua
tahun kemudian, pada tanggal 26 Januari 1994 diresmikanlah gedung
PPIPTEK yang permanen. Gedung PPIPTEK inilah yang sekarang dikenal
dengan Museum Iptek.
B. Keistimewaan
Mengunjungi
Museum Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kawasan TMII tentu
memberi kesan tersendiri bagi wisatawan yang tertarik dengan
seluk-beluk ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan mengunjungi museum
ini, wisatawan dapat mengembangkan motivasinya dalam memahami
prinsip-prinsip Iptek secara lebih praktis dan konkrit. Di museum ini,
wisatawan akan disuguhi 250 alat peraga interaktif yang terbagi dalam
12 wahana, yaitu Wahana Ilmu Dasar, Listrik dan Magnet, Peneliti Cilik,
Transport Laut, Transport Darat, Transport Udara, Optik, Energi dan
Sumber Daya Alam, Komputer, Telekomunikasi, Biologi, dan Wahana
Temporer. Dengan wahana-wahana ini, pengunjung secara aktif dapat
menyentuh-mainkan alat-alat peraga tersebut, sambil memahami
prinsip-prinsip kerjanya. Alat-alat peraga tersebut antara lain
Generator Pedal, Harpa Tanpa Dawai, Lampu Flip Flop, Boneka Listrik,
Musik Pipa, Cincin Resonansi, Resonator, Plat Getar, Bola Berpacu,
Penguraian Cahaya, Meja Cahaya, Mikroskop Allians, Parabola, Meja Bernoully, Menara Hanoi, Perisai Magnet, Magic School Bus, Teknologi Satelit dan Penginderaan Jauh, Senar Vibrasi, dan lain-lain.
Selain
menampilkan alat-alat peraga interaktif, Museum Iptek juga sering
mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar ilmiah, dan workshop bagi
masyarakat yang haus pengetahuan tambahan yang tidak diperoleh dari
bangku sekolah formal, seperti pelatihan perancangan alat peraga, kemah
ilmu (science camp), seminar teknologi, dan lain-lain. Tidak
hanya itu, di museum ini juga dibuka kelas pendidikan dalam bentuk
ceramah ilmiah tentang pengetahuan dan teknologi secara lebih spesifik.
Untuk mendukung kegiatan pendidikan ini, Museum Iptek telah
menyediakan fasilitas penunjang, seperti penyediaan perpustakaan
keluarga dan pelajar, pemutaran film ilmiah, dan penyediaan ruang
peneliti cilik untuk mengakomodasi alat peraga anak usia 3—8 tahun.
Selain itu, museum ini juga memiliki delapan buah patung atau lukisan
dan riwayat hidup tokoh ilmuwan dunia.
Museum
Iptek juga telah melengkapi prasarana penunjang untuk kenyamanan dan
keamanan pengunjung, seperti auditorium berkapasitas 135 kursi, tiga
ruang kelas berukuran antara 150—400 meter persegi, ruang serbaguna,
pendingin ruangan, slide-screen, perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel, kantin, mushola, toilet, kamera ruangan (CCTV), pemadam kebakaran, sistem alarm, tempat parkir, dan pos satuan pengamanan (satpam).
C. Harga Tiket
Wisatawan
yang berkunjung ke museum ini dikenai tarif sebesar Rp 11.000, baik
untuk dewasa maupun untuk anak-anak. Museum Iptek buka dari hari Senin
hingga hari Minggu pada pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Sumber : http://wisatamelayu.com/
Sekian postingan dari saya, selamat membaca dan terima kasih :)
Contact Person : 0852-0147-1482 Email : rizkyvg@gmail.com
0878-1117-0448 FB: http://facebook.com/rizkyspecialist
Twitter : @RhizkySSAT
0878-1117-0448 FB: http://facebook.com/rizkyspecialist
Twitter : @RhizkySSAT
Regards,
Rizky Virgiawan,
©IT Support™